Senin, 10 Desember 2012

PENELITIAN PENGEMBANGAN




BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Agar penelitian dapat berlangsung secara lancar, maka peneliti harus membuat rancangan penelitiannya. Dalam menentukan rancangan penelitian, harus diketahui terlebih dahulu macam/ jenis penelitiannya.   

Ada beberapa jenis/macam penelitian antara lain : penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian pengembangan, penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya. Masing-masing penelitian memiliki karakteristik tersendiri.  

Penelitian pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang lagi marak dilaksanakan oleh para peneliti dimana bukan untuk menguji teori, menguji hipotesis namun menguji dan menyempurnakan produk. Jenis penelitian ini sudah mulai diterapkan dalam penelitian dalam dunia pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil penelitian yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

Sedangkan secara umum, penelitian pengembangan adalah suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas, tetapi bisa juga perangkat lunak seperti program komputer untuk pengolahan data, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen dan lain-lain.


Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan menunujukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu.



B.     Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji lebih mendalam tentang penelitian pengembangan.



BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan menghasilkan dan mengembangkan produk berupa prototipe, desain, materi pembelajaran, media, strategi pembelajaran, alat evaluasi pendidikan,dsb. Penelitian untuk memecahkan masalah praktis dalam dunia pendidikan, masalah di kelas, yang dihadapi dosen/guru dalam pembelajaran. Penelitian bukan untuk menguji teori, menguji hipotesis, namun menguji dan menyempurnakan produk (Soenarto, 2008).

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.

Penelitian pengembangan pendidikan sains adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan mengembangkan suatu produk pendidikan dan/atau pembelajaran sains serta menvalidasi efektivitas, efisiensi, dan/atau daya tarik produk yang dihasilkan. Contoh produk: materi pelatihan guru sains, metode pembelajaran sains, metode pembelajaran sains, paket pembelajaran sains tercetak, paket pembelajaran sains berbentuk CD (Soekardjo, 2008).

    

B.     Tujuan Penelitian Pengembangan

1.   Menghasilkan rancangan produk digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dilakukan melalui uji-ahli.

2.   Menguji keefektifan produk sebagai fungsi validasi, dilakukan melalui uji coba terbatas, pada target di mana produk akan  digunakan untuk pembelajaran

3.   Menguji efisiensi, kemenarikan, dan kemudahan produk, di ujicoba lapangan, pada target yang lebih luas dimana produk akan digunakan untuk pembelajaran


C.    Ciri utama Penelitian Pengembangan

Menurut Borg and Gall, terdapat empat ciri utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu

1.      Studying research findings pertinent to the product to be develop

Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.

2.      Developing the product base on this findings

Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.

3.      Field testing in the setting where it will be used ebentually

Artinya, dilakukan uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan.

4.      Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.

Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.


D.    Karakteristik penelitian pengembangan

Menurut Santyasa (2009), penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut

1.      Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggungjawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran

2.      Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

3.      Prosedur pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan serta terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

4.      Proses perkembangan model, pendekatan, modul, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penulisan yang mencerminkan originalitas.

E.     Langkah-langkah Penelitian Pengembangan

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2008) adalah

1.   Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah dapat diatasi melalui penelitian pengembangan dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. 

2.   Mengumpulkan informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditujukan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk sesuatu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.   

3.   Desain produk

Dalam bidang pendidikan, penelitian pengembangan menghasilkan produk yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan yaitu lulusan yang berkualitas dan relevan dengan kubutuhan. Produk pendidikan misalnya kurikulun yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, ompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi dan lain-lain.

4.   Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk itu secara raasional baik atau efektif. Dikatakan sacara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasioanal, belum fakta di lapangan.

Validasi desain dapat diadakan dengan menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.  

5.   Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan para pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut diperbaiki dengan cara merubah desain

6.   Ujicoba Produk

Dalam bidang pendidikan, desain produk harus dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan produk baru tersebut. Setelah disimulasikan maka dapat diuji cobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk  baru tersebut efektif dan efisien atau dalam hal ini memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk lain.

Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu  membandingkan efektifitas produk baru dengan produk lama  

7.   Revisi Produk

Apabila dalam pengujian produk di dapat hasil yang kurang memuaskan maka dapat direvisi lagi  dan setelah direvisi maka perlu diuji cobakan lagi.

8.   Ujicoba Pemakaian

Setelah uji coba terhadap produk berhasil maka selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam lingkup yang lebih luas. Dalam pelaksanaannya, produk baru tersebut harus tetap di nilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9.   Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian pada lembaga yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.

10.  Pembuatan Produk Masal

Bila produk yang dihasilkan tersebut telah efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan pada lembaga pendidikan yang lain.




F.     Laporan Penelitian Pengembangan


Laporan yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan beserta spesifikasi dan penjelasannya. Setiap universitas memiliki sistematika masing-masing dalam penulisan skripsi maupun tesis. Berikut ini adalah sistematika tesis penelitian pengembangan secara umum.

BAB I.     PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

B.        Identifikasi Masalah

C.        Pembatasan Masalah atau Fokus Penelitian

D.       Rumusan Masalah

E.        Tujuan Penelitian

F.         Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

G.       Manfaat Penelitian

H.       Asunsi dan Keterbatasan Pengembangan

I.          Defenisi Istilah

BAB II.   LANDASAN TEORI

A.       Kajian Teori

B.        Kaajian Penelitian yang Relevan

C.        Kerangka Pikir

D.       Pertanyaan Penelitian

BAB III.  METODE PENELITIAN

A.       Model Pengembangan

B.        Prosedur Pengembangan

C.        Uji Coba Produk

1.   Desain Uji Coba

2.   Subyek Coba

3.   Jenis Data

4.   Instrumen Pengumpulan Data

5.   Teknik Analisis Data

BAB IV.  HASIL PENELITIAN

A.       Data Uji Coba

B.        Analisis Data

C.        Revisi Produk

D.       Kajian Produk Akhir

BAB V.   SIMPULAN DAN SARAN

A.       Simpulan tentang Produk

B.        Keterbatasan Penelitian

C.       Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut.


BAB III

KESIMPULAN


Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.      Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan/menghasilkan suatu produk yang mempunyai nilai lebihnya.

2.      Ada  10 (sepuluh) langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian pengembangan.

3.      Dalam membuat laporan penelitian pengembangan harus dilampirkan dengan produknya.




DAFTAR PUSTAKA


Borg, W.R & Gall, M.D. Gall, 1989. Educational Research: An Introduction Fifth Edition. New York: Longman.

Santysa, I Wayan, 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam pelatihan bagi para guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Soenarto, 2008. Penelitian Pengembangan Research & Development (R&D) Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Sarasehan Metodologi Penelitian, di  Program PascaSarjana UNY.

Sukardjo (2008). Hand Out Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan, PPs UNY


0 komentar:

Posting Komentar